Kisah pada Suatu Senja
Ketika senja menampakkan dirinya,
Yang ku rasa adalah rindu. .
Persis ketika lukisan lembayung mewarnai
langit sekitarnya,
Yang ku harapkan adalah hadirmu. .
Ketika menatap angin yang menyentuh
tubuh ilalang,
Yang ku ciptakan adalah bayangan dirimu.
.
Ketika ilalang menari, langit senja
semakin berwarna jingga, senja turut menua,
Yang ku tahu, kamu ada meski tak di
sisiku sekarang,
Yang ku tahu, kamu menatap senja yang
sama di tempat lain,
Yang ku tahu, perasaan kita masih memiliki
dawai-dawai,
Yang ku tahu, jarak itu mengindahkan
setiap ‘moment’ tanpa dirimu, namun menyisakan senyum dan tawa dalam ingatan,
Yang ku tahu, Sang Maha Karya Pelukis
Keindahan Jiwa selalu bersama kita untuk melukiskan kisah akhir tentangmu dan
aku, tentang kita. . .
No comments:
Post a Comment